emua kegiatan work and play dapat menggunakan teknologi
telematika sebagai penunjang kinerja semua usaha di semua sektor kehidupan baik
dalam sektor ekonomi, kesehatan , sosial dan budaya. Bentuk-bentuk tersebut
adalah sebagai berikut :
1.Telemedicine
Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter
atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik
pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur
telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain
sebagainya.
Telemedisin (telemedicine) dari arti katanya dapat diartikan
sebagai kedokteran jarak jauh. Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat
berupa (transfer/ transmisi) data (medis) dari proses wawancara (misal,
anamnesis = wawancara dokter-pasien; dokter-mahasiswa dalam proses edukasi), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang,
peresepan bahkan tindakan perawatan dan pengobatan. Data medis yang nantinya
menjadi informasi yang lebih bermakna itu dapat berwujud format teks,
citra/gambar/foto, video, audio/suara, biosinyal. Jarak jauh dimaksudkan adanya
perbedaan geografis (mis. regional, internasional) antara pemberi layanan dan
yang dilayani.
Layanan kedokteran jarak jauh ini dapat terlaksana berkat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Telemedicine bukanlah
teknologi yang benar-benar baru. Bukan hanya dalam khayalan. Telemedicine
modern sudah ada sejak telepon digunakan. Telemedicine masa kini akan lebih
mengacu pada pemanfaatan TIK yang lebih canggih. Istilah telemedicine disini
lebih spesifik pada bidang kedokteran (klinis) dibanding istilah telehealth,
telecare, telenursing.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine,
e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan
informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud
hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau
sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas
digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut
dan udara, serta teleconference.
2. E-Goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi
pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang
mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi
dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi
telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. Tim
tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan
pemerintahan
online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment,
pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya
adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah,
dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja. E-goverment juga
dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs secara online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan
Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil
wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif
lainnya.
3. E-Commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli.
Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari
memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak,
mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim. Luasnya wilayah
e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut
regulasi, pengiriman perangkat lunak (software), erbankan, perpajakan, dan
banyak lagi. E- commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh
dalam kawasan ini adalah toko
online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang
disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile
phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli
pulsa.
4. E-Learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia
pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan
modus belajar jarak jauh (distance learning) dengan media internet berbasis web
atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya tekhnologi
telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan
dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek
jadwal kuliah, dan mengirim naskah
tugas pun dapat dilakukan secara online baik lewat blog masing-masing maupun
lewat situs kampus.
Peranan web kampus atau sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan
pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi,
perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung.
Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang
memerlukan tanpa memandang usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA),
telah memiliki
web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah
melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS)
DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan
hasil penelitian tersebar di dunia internet sealin itu biasanya web-web
kampus/sekolah memiliki perpustakaan elektronik yang berisi arsip-arsip/
referensi-referensi buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa, sehingga mereka dapat
mengaksesnya dengan mudah.
5. Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia
saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung
ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya
berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan
bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah
mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka
data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat
diperbaharui.
6. Video Telenconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa
dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia.
Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat
digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi
menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial. Banyak faktor
yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika.
Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para
pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
7. Telepathology
contoh lain dari penggunaan teknologi telemedicine. Citra
pathologi dikirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk konsultasi
diagnosis. Dermatologi juga cocok untuk pengaplikasian telemedicine (meskipun
praktisi lebih banyak mencoba menggunakan teknologi interaktif untuk pengamatan
kulit). Citra digital dari kondisi suatu kulit diambil dan dikirim ke
dermatologist untuk diagnosis.
|
telematika dalam berbagai bidang |
Keuntungan dan Kerugian dari Telematika
Telematika memiliki keuntungan bagi masyarakat antara lain dunia pemerintahan,
perdagangan, kesehatan dan pendidikan, bisnis, dan industri yaitu antara lain:
• Pada bidang pemerintahan (E-government) dapat meningkatkan
kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat
secara lebih mudah.
• Pada bidang E-commerce, perekonomian nasional yang ditandai
dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan
teknologi internet. Sehingga Indonesia tidak ketinggalan lagi dalam booming
perdagangan elektronik (E-commerce).
• Pada bidang kesehatan (E-medicine) dan bidang pendidikan
(E-learning) yaitu secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi
masyarakat luas tentang informasi kesehatan dan pendidikan.
• Pada bisnis (E-business) yaitu secara nyata dapat menekan
biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam versifikasi
kebutuhan.
• Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi
perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi
telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua
persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1%
akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah
terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
• Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan
peningkatan daya saing perusahaan.
Telematika juga memiliki beberapa kerugian, yaitu kerugian yang di akibatkan
dari penggunaan telematika itu sendiri yang dapat merebak luas pada masyarakat.
Kerugian ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha
bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Kerugian yang akan
muncul pada penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung,
antara lain :
• Terjadinya tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan
media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime
dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga pelaku
carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk disalahgunakan.
• Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan
yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si
penipu. Jika kita tidak waspada dan mudah percaya, maka kita akan tertipu oleh
mereka.
• Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional,
Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan
orang, narkotika, atau teroris internasional.
• Dapat merugikan individu atau perorangan. Contohnya, 5
(lima) orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400
data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan
menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
• Bisa merugikan perusahaan atau organisasi. Pada tahun 1995,
Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan
mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science
Universitas Harvard.
• Kejahatan telematika lainnya yang merugikan negara
yaitu serangan pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs
Kementrian Keuangan Romania. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran
kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh
dengan data yang telah diganti tersebut. Sayangnya, kejahatan ini tidak
berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur tentang
kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
|